Puisi sering kali dipandang sebagai ranah bagi mereka yang hidup dalam nuansa kata-kata dan emosi, tetapi apa jadinya jika puisi ditulis oleh seseorang yang berlatar belakang eksak? Buku puisi ini adalah sebuah bukti bahwa keindahan bahasa tidak hanya menjadi milik kaum sastra, asalkan gemar dalam dunia tulis menulis, maka jadilah sebuah karya. Melalui bait-bait yang ditulisnya, sang penyair—yang kesehariannya berkutat dengan logika, angka, dan rumus—membuktikan bahwa kreativitas dapat melampaui batas disiplin ilmu.
Puisi-puisi dalam buku ini seperti yang dituliskan oleh penyairnya adalah pembuka sumbatan katup-katup yang dibiarkan dingin karena pertimbangan norma, friksi, atau karena keterbatasan memori. Katup-katup itu berupa celoteh, curahan pikiran, puisi, pertanyaan, yang rupa puisinya terdedahkan dalam buku antologi ini.
Nikmatilah setiap baitnya dengan kesadaran bahwa dalam ilmu eksakta pun ada ruang untuk merasakan dan menyentuh keindahan kata-kata. Semoga karya ini menginspirasi pembaca untuk melihat bahwa puisi bisa lahir dari berbagai sumber kehidupan, termasuk dari pikiran yang paling logis sekalipun.